Minggu, Agustus 24, 2008

Siklus Akuntansi adalah Siklus Kehidupan

Setiap hari setiap jam tujuh pagi tak pernah saya lewatkan duduk di depan TV. Apalagi kalau bukan melihat film kartun anak ’Avatar’. Ceritanya menarik. Karakter tokohnya unik dan sangat kuat. Sehingga meskipun filmnya sendiri telah menetapkan ’Eng’ sebagai tokoh sentral, namun keberadaan Saka dan Katara juga bukan sekedar pelengkap penderita. Saka digambarkan sebagai remaja penuh ide dan pribadi yang hangat dan terbuka. Sementara Katara lebih mewakili karakter penyeimbang, khas perempuan yang cerdik dalam berkomunikasi, pintar mengambil hati dan lihai dalam memotivasi. Keberadaan tokoh antagonis yang diwakili Azura tampil memikat. Pencitraan Azura dengan kombinasi konflik keluarga yang tergambar dalam diri Zuko dan pamannya sangat sulit untuk ditebak. Tapi sungguh sayang, alur cerita yang menarik terasa tidak menggigit lagi lantaran seringnya film tersebut diputar ulang.

Namun saya tidak akan mengajak anda untuk ikut membiasakan diri menonton Avatar. Saya hanya akan mengatakan pada anda bahwa film itu mengajarkan tentang keseimbangan. Kalimat-kalimat pembuka film dengan tegas mengatakan hal ini. Dengarlah," Dahulu kala dunia terdiri dari empat negara yang hidup dengan damai. Negara Api, Air, Udara dan Tanah. Namun semua berubah ketika Negara Api menyerang. Hanya Avatar dengan kemampuan empat elemennya yang mampu menghentikan negara Api dan mengembalikan kedamaian dunia".

Mitologi kuno Cina pun mengajarkan keseimbangan yang hampir mirip. Setiap benda bahkan manusia itu sendiri terdiri atas unsur api, tanah, angin dan air. Keseimbangan adalah tema abadi. Tak akan habis untuk dibicarakan. Karena satu klausul tentang keseimbangan sudah cukup menjadikan kita waspada, yakni bila salah satu unsur pembentuk keseimbangan berada dalam kondisi yang tidak wajar dari yang seharusnya maka keseimbangan akan hancur dengan sendirinya. Begitu pula alam. Begitu pula akuntansi.

Siklus itu sendiri bagaikan lingkaran yang tak dapat dibedakan mana ujung mana pangkal.

Siklus air memberikan gambaran suatu siklus yang jelas. Hujan yang terjadi di kawasan pegunungan memberikan pasokan air yang cukup banyak. Air yang jatuh dan menetes di sela-sela dedaunan, pada akhirnya meresap ke dalam tanah. Lantas muncul ke permukaan sebagai sumber air. Sumber yang memancar terus menerus pada akhirnya menemukan jalannya berupa sungai yang mengalir hingga ke laut. Di sana panas matahari menguapkan air laut menjadi awan putih. Angin menyatukan awan yang awalnya terpisah dan menggiringnya ke pegunungan. Perjalanan yang jauh dan suhu yang dingin memaksa awan berubah menjadi butiran-butiran air yang menghujani kawasan gunung. Begitu seterusnya, terus berputar. Baru berhenti bila dunia mati.

Siklus akuntansi pun tak jauh beda. Transaksi-transaksi yang terekam dalam bukti-bukti transaksi harus melalui proses penjurnalan sebelum diposting ke buku besar yang terkait. Hingga pada suatu akhir periode, transaksi-transaksi yang terakumulasi dalam buku besar ditutup untuk memperoleh kepastian jumlah saldo akhirnya. Kumpulan saldo akhir inilah yang kemudian terangkum dalam laporan keuangan yang mengarahkan manajemen untuk melakukan evaluasi atas perjalanan usaha selama periode tertentu. Pos-pos laporan keuangan yang merupakan nominal account dilanjutkan pada periode berikutnya dan siap untuk menerima akumulasi transaksi tahun berjalan. Begitu seterusnya, terus berputar. Baru berhenti, bila perusahaan mati.

Bagi auditor, siklus akuntansi merupakan tools utama untuk mencari jejak transaksi. Setiap penyimpangan akan mudah diidentifikasi. Siklus akuntansi yang menjaminnya. Pencatatan ’double entri’nya menyediakan rekam jejak yang akurat atas setiap transaksi. Kecuali kalau ada kolusi. Karena sistem yang paling canggih sekalipun tak akan mampu menahan gempuran kolusi. Sebagaimana siklus air, ia juga tak mampu menjamin ketersediaan air kala kemarau datang karena kalah melawan kolusi. Kolusi antara cukong kayu, penebang, dan penegak konstitusi.

0 komentar:


Artikel Terkait Lainnya :

Keyword Hints:

dpd,ri,anggota dpd,dewan perwakilan daerah,wakil daerah,jadi anggota dpd,andai jadi anggota dpd,seandainya jadi anggota dpd,seandainya saya jadi anggota dpd,andai saya jadi anggota dpd,andai saya menjadi anggota dpd,kontes semi seo dpd,kontes seo anggota dpd,aktivitas anggota dpd ri,menjadi anggota dpd

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP